Bagian Tengah


BAGIAN TENGAH 


1. 
Bab Tengah dari “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok”. 
Adalah warta berita dari Angkasa Raya. 
Dari Angkasa dan Bumi menjadi pen-jelma-an lahir-nya penolong Alam Semesta “Giok Tee”, 
Itu-lah yang disebut Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”. 


Penjelasan: 
Bab pertengahan ini adalah berita dari Alam Suci yang mengatakan bahwa “Giok Tee” adalah di-lahir-kan oleh-Nya. 



2. 
Nama Beliau yang disebut Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”. 
Ada juga yang menyebut Beliau “THIAN KUNG”. 
Se-umur hidup-Nya telah meng-haru-kan Angkasa dan Sang Surya. 
Semua Agama dan Pelajaran senantiasa meng-hormat dan menurut-Nya. 


Penjelasan: 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” juga disebut “THIAN KUNG”, karena se-umur hidup-Nya meng-haru-kan Angkasa dan Sang Surya, maka segala Agama meng-hormati dan tunduk pada-Nya. 



3. 
Beliau ber-semayam di Istana Surga yang ber-nama: Kim Lan. 
Beliau mengurus segala Kebaikan dan Kejahatan. 
Kepala-Nya memakai mahkota emas. 
Badan-Nya mengenakan baju naga Emas. 


Penjelasan: 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” ber-semayam di Surga yang di-namai “Kim Lan”, Beliau ber-mahkota emas dan ber-baju lukisan naga emas, Beliau mengurus segala hal peristiwa yang baik dan buruk. 



4. 
Badan-Nya tinggi dan besar. 
Alis-Nya amat halus dan mentereng. 
Janggot-Nya amat rapi dan teratur. 
Ke-gagah-an dan ke-wibawa-an-Nya bukan-lah bikinan. 


Penjelasan: 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” ber-tubuh tinggi besar, ber-alis halus serta mentereng, dan ber-janggot rapi teratur, maka men-jadi-kan teguh kuat ke-wibawa-an-Nya. 



5. 
Hati yang senantiasa amat Cinta Kasih Sayang. 
Itu-lah yang men-jadi-kan Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok”. 
Jika menunjukkan dengan hukum dan peraturan Allah Yang Maha Esa. 
Pada kalangan Duniawi belum terang benar mengetahui-nya. 


Penjelasan: 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” karena amat Cinta Kasih Sayang pada Alam Semesta, maka men-cipta-kan Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” yang menunjukkan hukum dan peraturan Allah Yang Maha Esa, banyak sesama Umat Manusia yang masih belum mengetahui dan paham besar. 



6. 
Di dalam Angkasa Raya, 
Telah men-cipta-kan Bintang-bintang. 
Ber-laksa-laksa li jauh-nya ber-tunggal ika, 
Men-jadi-kan semua benda dan Manusia ber-aneka macam bentuk-nya. 


Penjelasan: 
Banyak Bintang di Angkasa Raya, walaupun jarak-nya ber-juta-juta li, tapi benda yang di dalam Alam Semesta ini baik manusia maupun benda-benda lain senantiasa ber-aneka-ragam dan ber-lain-an bentuk-nya. 



7. 
Tiap saat bola Dunia ber-lain-an jauh-nya. 
Se-waktu-waktu dapat pecah dan retak. 
Bintang yang ber-nama Sungai Perak makin jauh. 
Hampir men-dekat pada pintu Surga ke-sembilan. 


Penjelasan: 
Ketahui-lah bahwa bola Duniawi yang di Angkasa Raya bentuk-nya ber-macam-macam, se-waktu-waktu dapat ber-ubah bentuk-nya dan dapat juga ber-pecah-belah. Bintang yang di-namai Sungai Perak ber-warna putih memanjang di Angkasa Raya adalah ber-dekat-an pada pintu Surga ke-tingkat sembilan. 



8.
Di Surga tak ber-pagi dan tak ber-malam. 
Pada saat apa pun senantiasa amat terang benderang. 
Senantiasa melihat terang sinar-nya Sang Surya. 
Menyinari ber-juta-juta Bintang. 


Penjelasan: 
Ketahui-lah bahwa di Surga tak ada perbedaan antara pagi dan malam, senantiasa sepanjang waktu kelihatan terang benderang, di sini-lah hanya sinar Sang Surya yang menyoroti ber-juta-juta Bintang. 



9. 
Di-tengah-tengah-nya ialah bola Duniawi Kita. 
Bola ini ialah yang di-namai Duniawi. 
Segala-segala yang berada di-namai di-cipta-kan oleh Allah. 
Masing-masing penciptaan Allah itu ada nama-Nya. 


Penjelasan: 
Ketahui-lah bahwa dalam tengah-tengah Angkasa Raya adalah bola Dunia yang di-namai Duniawi, di dalam Duniawi ini di-cipta-kan oleh Allah yang ber-macam-macam benda dan masing-masing di-beri nama-Nya. 



10. 
Dalam Dunia ini yang amat maju dan ber-kebudayaan. 
Segala Agama pelajaran dan masing-masing Dewa. 
Hanya yang ber-kekuatan ajaib yang amat besar. 
Baru-lah dapat ber-pergi-an ke lain Alam Semesta. 


Penjelasan: 
Dalam Semesta ini hanya-lah Dewata-Dewata yang ber-kekuatan ajaib yang besar, baru-lah bisa ber-pergi-an ke lain Alam. 



11. 
Men-cerita-kan luar Alam tak ber-habis-nya. 
Hawa udara dan benda-benda senantiasa ber-lain-an. 
Jika ke-semua-nya ber-peraturan dan ber-Moril. 
Baru-lah dapat ber-tinggal di luar Alam. 


Penjelasan: 
Kalau men-cerita-kan hal Alam Semesta tak berakhir-nya, misal-nya : ber-lain-an tempat men-jadi-kan ber-lain-an hawa dan benda-nya, hanya ber-pegangan ke-Moril-an dan ber-peraturan dapat-lah ber-tinggal di-mana Alam untuk ber-hidup. 



12. 
Segala perubahan dalam Alam Angkasa dan Bumi ini. 
Semua di dalam tangan Allah Yang Maha Esa. 
Dalam hal-hal Alam Semesta ini. 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” yang mengurus-nya. 


Penjelasan: 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” yang mem-bagi segala kejadian di dalam Alam Semesta, mengenai perubahan dalam Alam Angkasa dan Bumi ini berada di tangan Allah Yang Maha Esa. 



13. 
Di dalam sinar-an Sang Surya yang terang benderang. 
Menyinari semua benda Alam menjadi hidup. 
Selama ber-putar-nya giliran positif dan negatif. 
Tiap-tiap hari ber-ubah dan senantiasa baru. 


Penjelasan: 
Sang Surya yang ber-sinar terang benderang itu senantiasa ber-putar-putar men-jadi-kan benda Alam Semesta ini ber-hidup dan baru. 



14. 
Bulan dan Bintang adalah pusaka penghidupan. 
Men-jadi-kan hawa pokok hidup-nya semua Alam Semesta. 
Awan yang ber-Kasih Sayang menurunkan hujan. 
Kejadian semua ini di-cipta-kan oleh Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” dan Pembesar-Pembesar-Nya. 


Penjelasan: 
Tuhan men-cipta-kan Bulan, Bintang dan Awan menjadi hujan, kejadian ke-semua-nya adalah di-urus oleh Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” dan Pembesar-Pembesar-Nya. 



15. 
Kalau musim dingin datang, musim panas berlalu. 
Pada masa musim semi, panas, runtuh dan dingin. 
Di dalam se-tahun yang di-bagi empat musim. 
Semua memudahkan pembagian untuk ber-cocok-tanam. 


Penjelasan: 
Mengatur ber-ganti-an hawa, karena memudahkan ber-cocok-tanam, maka se-tahun di-bagi empat musim yang di-namai musim semi, panas, runtuh dan dingin. 



16. 
Alam Semesta pada purbakala. 
Menunjukkan Manusia dan binatang tak ber-beda. 
Merampas dan memakan daging serta darah mentah-nya. 
Badan-nya tak ber-pakaian sama sekali. 


Penjelasan: 
Manusia pada zaman purba tak ber-beda daripada binatang, mereka makan dan minum daging darah yang mentah, dan Ia pun tak ber-baju sama sekali. 



17. 
Pada masa itu di dalam Duniawi ini tak mengerti apa arti-nya malu. 
Juga tak ber-bagi Sanak-Saudara. 
Hal ini-lah yang di-kata-kan belum ber-kebudayaan. 
Segala-gala-nya ber-buat tak ber-aturan. 


Penjelasan: 
Manusia pada zaman purba tak ber-kebudayaan dan ber-aturan, men-jadi-kan tak tahu dan tak mengerti malu dan tak mengenal apa yang disebut pertalian antara Sanak dan Saudara itu, ke-semua-nya ber-kelakuan kacau-balau. 



18. 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” tak tega tentang hal itu. 
Lalu memerintahkan semua Bintang Pengawal-Nya. 
Ber-lahir datang ke dalam Duniawi ini lagi. 
Memberi pelajaran kepada Duniawi menjadi ber-kebudayaan. 


Penjelasan: 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” melihat dan merasa zaman purba yang begitu kacau, antara Sanak-Saudara, maka merintah Bintang Pengawal-Nya untuk memberi pelajaran pada Duniawi ber-kebudayaan dan peraturan. 



19. 
Mulai dari dahulu kala sampai zaman sekarang. 
Ber-abad-abad terus-menerus men-cipta-kan Pemimpin-Pemimpin. 
Semua Raja-Raja atau Menteri-Menteri. 
Dan juga Pemimpin-Pemimpin Duniawi. 


Penjelasan: 
Dari dahulu kala sampai kini senantiasa mengatur kedudukan di kalangan Pemimpin dari segala golongan Duniawi. 



20.
Yang berada di atas Langit macam-macam Bintang Pengawal. 
Segala-gala-nya adalah perintah dari Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” ke Alam ini. 
Dalam nasib makmur dan musnah-nya sesuatu Negara. 
Zaman ke zaman adalah pembagian dari Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” sendiri. 


Penjelasan: 
Segala yang di-perintah oleh-Nya dan yang menentukan suatu Negara makmur atau musnah-nya sesuatu yang terjadi di Duniawi ini adalah Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”. 



21. 
Dalam Surga yang ber-tingkat Sembilan memancarkan cahaya ke-wibawa-an Roh Suci. 
Sampai sekarang masih tetap sebagai PENOLONG isi Alam Duniawi ini. 
Dengan sebuah hati Cinta Kasih Sesama. 
Jangan men-dengar-kan hal-hal atau perkataan yang bukan-bukan. 


Penjelasan: 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” sepanjang masa senantiasa di Surga yang ber-tingkat ke-sembilan memancarkan ke-wibawa-an Agung, dan tetap sampai sekarang sebagai penolong se-isi Alam Dunia ini, seharusnya kita jangan sampai men-dengar-kan kata-kata yang tak bukan-bukan. 



22. 
Di dalam rumah menyembah Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”. 
Harus-lah meng-hormat menurut petunjuk Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok”, 
Dalam hati harus men-jalan-kan Kasih Sayang dan Keadilan. 
Dalam sifat tabiat harus ber-tinggal-kan Moril. 


Penjelasan: 
Yang menyembah Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” di rumah senantiasa harus meng-hormat Kitab Suci ini, serta berlaku Kasih Sayang dan Keadilan ber-sifat Sopan-santun. 



23.
Dalam Negara ber-macam-macam hukum. 
Hal peraturan hukum-hukum itu jangan-lah di-langgar. 
Sebagai Umat Manusia harus ber-kelakuan Baik. 
Maka di dalam rumah, Rezeki banyak. 


Penjelasan: 
Hukum-hukum Negara, jangan-lah di-langgar, menjadi Manusia harus ber-kelakuan baik, maka Allah men-datang-kan Rezeki. 



24. 
Percaya pada Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok”. 
Perlu-nya untuk men-jaga dan melindungi badan diri sendiri. 
Tinggal di dalam rumah atau ber-pergi-an. 
Semua urusan pasti ber-jalan lancar. 


Penjelasan: 
Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” ini harus kita puja se-hati suci sejati, men-jadi-kan segala pekerjaan pasti lancar dan men-jaga keselamatan di dalam dan di luar rumah. 



25. 
Di dalam sabda-sabda Kitab Suci senantiasa tulus dan jujur. 
Dapat-lah men-datang-kan Dewa-Dewa atau mengusir saitan-saitan. 
Semua saitan dan segala siluman pasti ber-lutut menyembah. 
Segala Roh kejahatan pasti lari ber-puntang-panting. 


Penjelasan: 
Sabda-sabda dari Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” ini amat tulus dan jujur, dapat meng-hilang-kan dan menundukkan segala kejahatan dan keburukan dan juga dapat men-datang-kan Dewa-Dewa ke dalam rumah. 



26. 
Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” di-simpan dalam rumah. 
Dapat meng-hindar-kan segala kejahatan atau sial. 
Meng-aman-kan pada rumah dan me-musnah-kan sial. 
Menyimpan dan men-jaga harus dalam keadaan bersih. 


Penjelasan: 
Kitab Suci dari Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” ini harus di-simpan dan di-rawat baik-baik di dalam rumah senantiasa dapat kita meng-hindar-kan segala mara bahaya dan keburukan yang akan menimpa-nya. 



27. 
Di dalam Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” pada bagian tengah. 
Bisa meng-haru-kan segala jurusan Dewata. 
Bintang Rezeki memuji. 
Memberi selamat para pembaca-Nya. 


Penjelasan: 
Bab tengah pada Kitab Suci ini, bisa meng-haru-kan dari segala jurusan Dewata-Dewata, Bintang Rezeki memuji, dan memberi selamat kepada pembaca-Nya. 



Setelah habis membaca Kitab Suci bagian tengah ini harus memberi sembah tiga kali. 



Sumber: 
Buku Sumbangan dari Para Dermawan di Vihara atau Kelenteng